SUMSELNETMEDIA.COM, PALEMBANG – Gubernur Sumsel H Herman Deru melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sumsel H Nasrun Umar menekankan agar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melakukan langkah inovatif sehingga dapat terus berkontribusi meski di tengah pandemi covid-19 saat ini.
Bahkan, kata Nasrun, BUMD dapat membentuk tim kreatif yang berisikan anak muda untuk membuat inovasi baru tersebut.
“Potensi yang ada harus dilakukan salah satunya dengan mengembangkan usaha lain yang inovatif. Bisa juga dengan membuat terobosan baru dengan membuat tim kreatif untuk berinovasi,” kata Nasrun di sela rapat pembinaan dan pengawasan BUMD, di ruang rapat Setda Provinsi Sumsel, Senin (25/1).
Selain itu, inovasi tersebut juga harus dilakukan agar BUMD bisa terus memberikan kontribusinya bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Maksimalkan potensi yang bisa dikembangkan, apalagi di tengah pandemi ini,” tuturnya.
Dimana lanjut Sekda, pandemi covid-19 berdampak pada lumpuhnya kegiatan berbagai usaha. Termasuk juga BUMD di Sumsel seperti PT. Swarnadwipa Sumsel Gemilang.
Sebab itu, pembinaan dan pengawasan terhadap BUMD ini penting dilakukan untuk mencari solusi terkait permasalahan yang saat ini tengah dihadapi BUMD tersebut. Bukan hanya soal keuangan, permasalahan lain seperti kejelasan kepemilikan aset juga harus diselesaikan.
“Kepemilikan aset ini juga harus jelas. Aset tersebut harus diiventarisir sehingga aset yang tidak produktif dapat dioptimalkan baik secara mandiri atau dikerjasamankan dengan pihak ketiga,” tegasnya.
Direktur PT. Swarnadwipa Sumsel Gemilang Rebo Iskandar Pohan mengatakan, saat ini pihaknya terus melakukan pembenahan terhadap BUMD tersebut.
Dimana permasalahan mulai dari soal keuangan, kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM) hingga peraturan perusahaan yang masih belum terlaksana dengan baik terus dibenahi.
“Kita optimis dengan perubahan yang terjadi di perusahaan ini. Saya sepakat untuk bekerja sesuai aturan dan menuangkan ide baru sehingga semakin berkembang,” kata Rebo.
Ide baru tersebut, lanjut Rebo, salah satunya meningkatkan infrastruktur sejumlah usaha seperti Hotel Swarna Dwipa.
“Saat ini hotel Swarna Dwipa memiliki 68 kamar dan 4 meeting room, mudah-mudahan itu bisa kita kembangkan lagi. Selain itu, kita juga berniat mengembangkan usaha lainnya dengan memanfaatkan aset yang ada,” paparnya.
Terkait covid-19, dia mengaku okupansi hotel Swarna Dwipa cukup terganggu.
“Namun kita tetap bertahan dengan tidak memutuskan hubungan kerja para pegawai. Kita berupaya untuk mempertahankan pegawai yang ada,” tuturnya.
Selain, rapat pembina dan pengawasan BUMD bersama PT Swarnadwipa Sumsel Gemilang, rapat serupa juga digelar bersama jajaran PT Jakabaring Sport City.
PT Jakabaring Sport City juga dituntut untuk menbuat terobosan sehingga aset infrastruktur yang berada di komplek olahraga itu dapat termanfaatkan.