SUMSELNETMEDIA.COM – PALEMBANG – Puluhan emak-emak (ibu-ibu) pejuang keluarga yang memiliki sederat profesi dibidang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Sumatera-Selatan (Sumsel) berkesempatan melakukan dialog dengan Gubernur Sumsel H. Herman Deru dan Ketua TP PKK Sumsel Hj. Febrita Lustia HD bertajuk “Ngobrol Bareng Gubernur” yang digelar dalam rangka memperingati Hari Ibu Tahun 2020 bertempat di Griya Agung Palembang, Minggu (20/12) pagi.
Dalam kesempatan itu sejumlah pelaku UMKM dan penggiat home industri yang didominasi oleh kalangan ibu-ibu menyampaikan sejumlah persoalan yang mereka hadapi dalam mengembangkan usaha di tengah kondisi sulit karena pandemi Covid-19.
Misalnya Cek Ina yang merupakan pengrajin produk khas Sumsel ini mengakui sulitnya untuk bangkit dari keterpurukan karena diterpa pandemi Covid-19. Namun dirinya tetap optimis atas dorongan pemerintah usahanya akan kembali bergairah.
“Penghasilan tentu menurun akibat pandemi ini. Namun kami bersyukur memiliki pemerintah yang peduli dengan kemajuan UMKM. Kami juga berkomitmen untuk membantu pemerintah melawan covid 19 ini,” kata Cek Ina.
Sama halnya dengan di Mila, warga Kertapati yang juga tergabung dalam Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Sumsel. Dia mengaku, saat ini harus berusaha sendiri lantaran pekerjaannya sebagai penjahit konveksi tengah sepi peminat. Dia berharap, Gubernur Herman Deru dapat memberikan bantuan mesin jahit agar usahanya menjadi lebih baik.
“Sekarang dirumahkan dan tidak ada penghasilan. Saat ini cuma menerima orderan dari warga disekiar rumah dengan modal mesin jahit seadanya. Harapan saya ada bantuan mesin jahit agar bisa mempercepat pekerjaan. Intinya, saat ini saya ingin membuka usaha sendiri dengan keterampilan yang saya miliki,” harapnya.
Mejawab keluh-kesah pelaku UMKM ini
Herman Deru menerangkan, Pemprov Sumsel terus mendorong meningkatnya sarana prasarana agar UMKM tetap tumbuh kendati di masa pandemi. Termasuk meningkatkan keterampilan, bantuan modal dan penyediaan pasar bagi pelaku UMKM.
“Kita terus berupaya agar ekonomi di masa pandemi ini tetap stabil khusunya UMKM. Tersedianya pasar bagi pelaku UMKM ini memang harus dipenuhi. Apalagi pelaku UMKM ini terdapat perempuan hebat. Keberadaan Kriya Sriwijaya merupakan salah satu langkah Pemprov untuk menyediakan pasar bagi UMKM,” tegas Herman Deru.
Gubernur mengakui di era modrenisasi saat ini peran perampuam sudah tak bisa dipungkiri. Berbagai terobosan dan kreatifitas untuk mendorong kemajuan daerah gencar dilakukan perempuan, termasuk juga di Sumsel.
“Di balik kemajuan yang saat ini terus tumbuh, ada peran ibu hebat di dalamnya. Perjuangan ibu dalam memajukan daerah ini patut kita syukuri dan hargai,” kata Deru di sela
Menurutnya, peran ibu dalam kemajuan suatu daerah dimulai dalam membina keluarga. Bahkan dalam situasi apapun. Kaum ibu dapat melakukan dua peran sekaligus untuk keluarganya baik menjadi ibu rumah tangga maupun sebagai pembina bagi keluarganya.
“Dengan kehebatan itu, Sumsel ini memiliki harapan untuk menjadi lebih besar lagi. Tidak ada keberhasilan seorang laki-laki tanpa adanya peran perempuan di dalamnya,” tuturnya.
Di Sumsel sendiri, lanjutnya, tidak ada lagi perdebatan soal emansipasi wanita. Laki-laki dan perempuan memiliki peran yang sama dalam kemajuan keluarga, daerah dan negara.
“Emansipasi sudah tidak boleh diperdebatkan lagi. Semua pihak harus memiliki kreatifitas untuk maju ini. Andil perempuan juga sangat dibutuhkan dalam hal itu,” terangnya.
Diketahui, dalam rangka menyambut Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember 2020mendatang, Pemprov Sumsel menggelar kegiatan Ngobrol bareng Gubernur Sumsel bersama perjuang keluarga (Ibu). Acara ini selain sebagai wadah untuk mempererat silahturahmi, anjangsana itu juga sebagai bukti kedekatan Gubernur Sumsel dengan masyarakat.