SUMSELNETMEDIA.COM, JAKARTA – Setelah menerima surat pemberitahuan bahwa batalnya FIBA 3×3 U-23 World Cup 2021, akhirnya semua pemain yang dipersiapkan untuk terjun di ajang tersebut sejak 18 Agustus lalu dipulangkan ke daerah masing-masing setelah dipastikan kejuaraan yang akan diikuti batal digelar.
Hal ini membuat Pelatnas Timnas Bola Basket Puteri 3×3 Indonesia U-23 di GOR Citra Lestari Surabaya mendadak dihentikan.
Adapun kepastian batalnya pelaksanaan ajang yang rencananya dilaksanakan pada 11-15 Oktober di Mongolia itu setelah PP Perbasi menerima surat pemberitahuan dari FIBA.
Surat itu tertanggal 27 Agustus dan ditanda tangani oleh FIBA 3×3 Development Manager, Robert Rieblinger.
Sekjend PP Perbasi, Cek Wik sapaan Akrab Nimala Dewi memaklumi pembatalan kejuaraan tersebut. Pada situasi seperti saat ini, kesehatan yang paling utama untuk dijaga. Tentu saja tanpa mengesampingkan prestasi.
“Kita memaklumi pembatalan ini dan segera kita akan koordinasi di internal untuk konsentrasi di kejuaraan berikutnya. PP Perbasi akan selalu mendukung kegiatan timnas dalam rangka mengharumkan nama Bangsa di kancah internasional. Kepada para adik-adik atlet tetap semangat, jaga kondisi, dan tetap siap bertarung pada event lainya,” Tutur Dewi.
Bersamaan dengan itu, Penanggung Jawab Timnas Bola Basket Puteri 3×3 Indonesia Christopher Tanuwidjaja mengaku menyayangkan pembatalan ini.
Sebab, persiapan timnas di masa pandemi Covid 19 tidak sedikit. Ketaatan pada protokol kesehatan membuat biaya training center lebih besar ketimbang persiapan di masa normal.
“TC akan diberhentikan, para pemain dipulangkan lagi ke daerah asalnya. Kerugian pasti ada, secara kami sudah menjalankan TC serta mengikuti semua prokes ketat seperti yang kita ketahui biayanya tinggi,” ungkap Itop, panggilan karib Christopher Tanuwidjaja ini.
Dalam surat yang dikirim FIBA, pembatalan pelaksanaan FIBA 3×3 U-23 World Cup 2021 karena masalah Covid 19. Penyebaran virus asal Cina itu masih tinggi.
Sehingga situasi itu tidak menutup kemungkinan berimbas pada kebijakan dalam penerbangan yang membuat kurang nyamannya penerbangan bagi 300 lebih peserta di ajang ini.
Namun Itop berusaha lapang dada atas situasi ini. Dia berpikir positif dan memilih fokus menatap kejuaraan berikutnya. Kebetulan, pada November nanti ada FIBA Women’s Asia Cup 2021. Hanya, ini kejuaraan untuk 5v5.
“Tapi tidak masalah, kita saat ini akan mulai fokus saja ke event selanjutnya di bulan November 2021. FIBA Women’s Asia Cup 2021. Ini untuk 5v5 di Amman, Yordania. Kami masih berkoordinasi dengan PP Perbasi untuk waktu pelaksanaan TC yang tepat,” tutupnya.