SUMSELNETMEDIA.COM, PALEMBANG – Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Eko Indra Heri buka suara perihal sumbangan Rp 2 triliun dari Akidi Tio yang hingga kini kebenarannya masih menjadi tanda tanya. Eko memilih berpikir positif meski sumbangan dari Akidi Tio itu masih menjadi misteri.
“Berpikir positif saja, terkait proses itu nanti, saat ini tim sedang bekerja,” kata Eko, seperti dilansir dari Antara, Senin (2/8).
Eko menegaskan, dalam kasus tersebut, dirinya hanya berusaha berikhtiar menyalurkan kebaikan dari salah seorang warga yang ingin membantu penanggulangan COVID-19 kepada masyarakat Sumsel.
“Saya tidak mengharapkan apa-apa. Saya hanya berpikir positif saja (sampai sekarang),” singkatnya.
Dia mengatakan ada atau tidaknya dana tersebut sama sekali tidak menyurutkan ikhtiar Polda Sumsel bersama Pemprov Sumsel dan pihak lain dalam menanggulangi COVID-19. Menurutnya, penanggulangan COVID-19 saat ini menjadi salah satu prioritas yang harus diselesaikan.
“Saya kan niat baik, ada orang mau menyumbang untuk Sumsel, melalui saya maka saya salurkan, tolong dicatat kalaupun ada dananya itu bukan untuk saya itu hanya titipan untuk masyarakat,” ujarnya.
Asal-usul Hibah Rp 2 T Ditelusuri
Polda Sumsel kemarin memeriksa anak bungsu Akidi Tio, Heryanti, terkait bantuan Rp 2 triliun tersebut. Pemeriksaan dilakukan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel hingga pukul 23.00 WIB. Selain Heryanti, dokter pribadi Akidi Tio bernama Prof dr Hardi Darmawan juga turut diperiksa.
Hari ini, rencananya pemeriksaan terhadap Heryanti kembali dilakukan. Polisi masih terus mendalami perihal sumber dana bantuan tersebut.
“Hari ini lanjut didalami lagi, kita belum dapat informasi. Masih didalami terkait sumber dananya itu dari mana. Karena hibah, kalau sumber dananya tidak jelas berisiko juga, berbahaya,” kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi MM kepada awak media, Selasa (3/8/2021).
Sebelumnya, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel Kombes Hisar Siallangan juga menjelaskan isi permintaan keterangan terhadap anak Akidi Tio. Hisar mengungkapkan Heryanti dimintai keterangan terkait kepastian uang senilai Rp 2 triliun karena sampai saat ini uang tersebut belum ada padahal sudah jatuh tempo pencairan.
“Semestinya hari ini sudah ada uang tersebut tetapi saat kita tunggu sampai pukul 14.00 WIB uang tersebut belum ada di Rekening Giro Bank Mandiri milik mereka, oleh karena itu kita panggil mereka untuk dimintai kejelasan,” kata Kombes Hisar seperti dilansir Antara, Senin (2/8).
“Masih kita selidiki dana tersebut, baik keberadaannya maupun asal-usulnya dari mana apakah dari luar negeri atau dari mana kita belum tahu,” kata dia.
Dalami Sumber Hibah Rp 2 T, Heboh Hibah Rp 2 T
Kehebohan ini terjadi setelah Heryanti menyerahkan bantuan Rp 2 triliun secara simbolis atas nama keluarga Akidi Tio ke Polda Sumsel. Bantuan itu diterima oleh Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri.
Pemberian dana hibah triliunan disaksikan Gubernur Sumsel Herman Deru dan Dandrem Garuda Dempo (Gapo) Brigjen TNI Jauhari Agus. Penyerahan dana diserahkan keluarga Tio kepada Kapolda Sumsel Irjen Eko untuk penanggulangan COVID-19. Terutama kepada warga yang terdampak PPKM, yang saat ini tengah diberlakukan, Senin (26/7).Namun, hingga kini dana hibah tersebut belum juga terealisasi.(Bakrie)