SUMSELNETMEDIA.COM, PALEMBANG – Gubernur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), H Herman Deru meminta Bank Syariah Indonesia (BSI) dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan manfaat ekonomi kerakyatan secara syariah.
“Masyarakat kita tentu membutuhkan pencerahan atau edukasi, bagaimana konsef yang dijalankan dari Bank Syariah, utamanya dalam rangka membangun ekonomi kerakyaan secara syar’i,” tegas Gubernur saat menerima audinesi Pimpinan PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk Regional Office III Palembang di ruang tamu gubernur, Rabu (17/2/21) siang.
Lebih lanjut Gubernur HD mengatakan, dirinya menyambut baik kahadiran BSI di Sumsel. Mengingat 90 persen dari sekitar 85 juta penduduknya beragama Islam. Keberadaan komunitas muslim yang besar ini lanjutanya tentu menjadi pangsa pasar strategis dalam pengembangan perbankkan syariah di Sumsel.
“Kehadiran BSI di Sumsel ini utamanya bagi pelaku ekonomi dan pelaku usaha muslim sangat memberikan harapan, karena Sumsel orangnya taat azas. Orang Sumsel fanatik agamanya, tetapi patuh dengan aturan negara,” ucapnya.
Kedepan HD berharap, BSI dapat memberikan kontribusinya dalam pelaksanaan jalannya program pemerintah daerah seperti memberikan corporate social responsibility (CSR) kepada masyarakat sekitar. Salah satunya CSR berupa signal internet disekitar area pelayanan sebagai upaya dalam membantu masyarakat yang menjalankan usaha melalui jaringan internet, termasuk membantu para anak didik yang belajar secara daring.
“Kedepan ini ada Festival Anak Soleh Se-Indonesia yang akan digelar di Sumatera Selatan. Saya harap juga BSI dalam memberikan kontribusinya selain memberikan edukasi pada masyarakat kita,”
Luasnya wilayah Sumsel, tentu menjadi tantangan bagi BSI dalam melakukan sosialisasi ke masyarat yang ada di kabupaten/kota, namun dirinya yakin hal itu tidak jadi masalah karena kondisi infrastruktur jalan di Sumsel sudah rampung diperbaiki. Untuk itu dia minta BSI dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, terutama dalam menjawab kebutuhan masyarakat tanpa harus mematikan bank syariah yang dimiliki oleh daerah.
“Pemerintah Sumsel telah memiliki berbagai program, seperti Bank Wakaf Mikro, Program Rumah Tahfidz dan memiliki ribuan pondok pesantren yang tersebar di 17 kabupaten/kota. Ini juga menjadi bagian tanggung jawab dari BSI,” tandasnya.
Sementara itu, Region CEO PT Bank Syarih Indonesia Tbk Regional Office III Palembang, Dedy Suryadi Darmawan mengatakan, pada 21 Januari 2021 lalu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah telah resmi bergabung (marger). Untuk wilayah Sumatera membawahi 6 Provinsi mulai dari Sumatera Barat hingga Lampung dengan kantor Kanwil berpusat di Palembang Sumsel.
“Kantor utama ada di Jala Rivai Palembang. Saat ini kita telah memiliki 30 cabang di seluruh daerah di Sumsel,” tegasnya.
Lanjut Dedy saat ini aset BSI sekitar 140 triliun dan menjadi yang terbesar, karena itu dia oprimis BSI optimis bisa mengembangkan ekonomi syariah di Indonesia, termasuk di Sumsel sebagai alternatif bagi masyarakat.
“Kita menemui Gubernur Sumsel ini, untuk meminta support dan berharap bisa diterima sebagai kekuarga besar di Sumsel,” ucapnya.